BELAJAR BAHASA JAWA PRAKTIS: 03/13

Sabtu, 30 Maret 2013

SOAL UAS BAHASA JAWA FINAL 1

Kunci sukses dalam Lulus ujian UN 2013 adalah rajin belajar , berlatih , dan diskusi dalam kelompok belajar.
Berikut ini adalah Soal UAS 2013 Bahasa JAWA yang bisa kalian buat acuan sebagai bahan diskusi di kelompok kalian.
Jika ada kesulitan jangan segan-segan kirim E-mail ke susindarins@ymail.com
Saya akan dengan senang hati membantu kalian.


Soal Bahasa JAWA SMP Kelas 7 Smt 2 UAS 2013 Final 1
Soal Bahasa JAWA SMP Kelas 8 Smt 2 UAS 2013 Final 1
Soal Bahasa JAWA SMP Kelas 9 Smt 2 UAS 2013 Final 1

Kunci Jawaban ada DISINI
Kontak Konsultasi Langsung dengan Bunda Susi
Tersedia 3 Link Download Via  4Shared , Ziddu, atau Mediafire 
Read More..

GUGON TUHON

                                                                               Gugon Tuhon
 Gugon Tuhon adalah hal-hal yang tabu atau di tabukan oleh masyarakat jawa ( Pamali )


1. Aja nglungguhi bantal turu mundhak wudunen.
Artinya adalah sebuah larangan agar tidak menduduki bantal tidur. Dari segi etika jelas perilaku ini bisa dikatakan tidak sopan. Hal ini dikarenakan bantal adalah piranti yang  digunakan sebagai alas kepala ketika tidur, rasanya tidak pas jika digunakan untuk alas duduk (pantat) kecuali bantal khusus untuk alas duduk. Secara logika tak ada hubungan antara penyakit wudun (bisul) dengan duduk di atas bantal tidur. Namun hal ini diungkapkan seperti itu karena difungsikan sebagai alat pengendali sikap/larangan agar tidak duduk pada tempat yang bukan semestinya.

2. Aja ngidoni sumur, mundhak suwing.
Artinya adalah jangan meludahi sumur. Meludah pada sumur jelas merupakan perilaku yang menyimpang dari norma. Sumur merupakan sumber mata air yang digunakan untuk hidup sehari-hari misalnya minum, mandi dan sebagainya. Jika air sumur terkena ludah maka sumur terkesan menjijikkan dan kotor. Maka tidak sepantasnya sumur itu terkena kotoran apalagi dengan sengaja mengotorinya. Suwing (sumbing) tak ada hubungannya dengan akibat meludah pada sumur, namun hal ini merupakan larangan agar jangan meludah disembarang tempat apalagi pada sumur yang digunakan untuk minum dan sebagainya.

3. Aja mangan aneng tengah lawang, mundhak ora payu rabi.
Artinya jangan makan/minum di tengah pintu. Jelas disini bahwa pintu adalah jalan untuk keluar masuk, jika digunakan untuk duduk-duduk apalagi makan merupakan tindakan yang tidak semestinya. Yang jelas selain mengganggu jalan juga mengganggu pandangan. Rabi (nikah) secara logika tak ada hubungannya juga dengan makan/ duduk ditengah pintu. Namun dari segi etika mungkin juga hal ini terjadi, artinya orang yang mempunyai kebiasaan makan disembarang tempat apalagi ditengah pintu akan dinilai bahwa tindakan tersebut kurang sopan sehingga mengurangi daya tarik seseorang.

4. Aja nudingi kuburan mundhak thiker.
Artinya adalah sebuah larangan agar jangan menunjuk (nuding) makam. Makam merupakan tempat yang dianggap keramat dan suci, ketika masuk area pekuburan-pun alas kaki harus dicopot. Hal tersebut merupakan ajaran untuk menjaga / menghormati makam sebagai tempat peristirahatan terakhir manusia. Thiker artinya jari-jari tangan yang saling berkaitan, lengket dll.

5. Aja dolan ing wayah surup mundhak dipangan candhik ala.
Artinya agar anak-anak itu tidak keluar rumah di waktu matahari terbenam. Waktu matahari terbenam adalah waktu dimana pergantian dari siang menginjak malam. Pada waktu itulah manusia sibuk dengan urusan pribadinya seperti mandi, makan, dll.candhik ala artinya waktu sore. Jadi gugon tuhon tersebut bermaksud sebagai pengendali sikap, yaitu agar anak-anak tidak bermain di waktu sore (keluar rumah), karena waktu itu adalah waktu untuk berkumpul dengan keluarga bukan untuk bermain di luar rumah.

6. Aja nganti nugelake gandhik (uleg jamu) mundhak dadi pangane Bethara Kala.
Artinya jangan sampai mematahkan tumbuk jamu bisa dimangsa Bathara Kala. Penumbuk jamu biasanya terbuat dari batu yang lonjong yang sudah dihaluskan dan tidak mudah untuk membuatnya. Maka dimungkinkan gugon tuhon tersebut digunakan sebagai pengendali sikap, agar berhati-hati ketika memakai penumbuk tersebut, jangan sampai dengan sengaja / tidak sengaja mematahkan penumbuk tersebut.


Dan masih banyak lagi......................


Read More..

Jumat, 22 Maret 2013

UN SMP / MTs 2013

PREDIKSI UN SMP / MTs       2O13

Pelaksanaan Ujian Nasional SMP tahun 2013 yang dilaksanakan pada tanggal 22 s/d 25 April2013  tinggal beberapa hari lagi untuk itu perlu persiapan yang matang dan tidak ada salahnya untuk berlatihan soal-soal prediksi UN SMP 2013, sekali lagi kami sangat berharap mudah-mudahan referensi soal ini bisa bermanfaat
Prediksi UN untuk SMP 2013 juga memberikan gambaran bagi para guru yang memberikan mata pelajaran tambahan untuk dapat lebih fokus dalam pengembangan jenis soal yang dipelajari. Dengan adanya prediksi ini nantinya akan menjadi patokan bagi setiap kalangan di sekolah untuk belajar lebih baik.
Saran saya bagi siswa SMP atau MTs yang akan segera menghadapi ujian, banyak-banyaklah belajar. Kalau merasa tidak cukup dengan materi pembelajaran yang diberikan di sekolah, ada baiknya siswa segera mencari les tambahan di luar. Bisa dengan mengikuti bimbingan belajar, atau juga dengan belajar kelompok bersama teman. Dengan begitu, persiapan untuk menghadapi UN 2013 akan lebih baik.
Adapun Prediksi soal UN SMP 2013 ini terdiri dari prediksi soal UN Matematika, UN Bahasa Indonesia,UN Bahasa Inggris, dan juga UN IPA.Dengan adanya prediksi UN SMP 2013 ini siswa diharapkan tidak terlalu khawatir tentang jenis dan model soal yang akan diujikan. Pemerintah dalam hal ini kementrian pendidikan memastikan bahwa butir soal yang akan diujikan semuanya telah bersesuaian dengan SKL dari kemendikbud
Berikut ini link download soal-soalnya:

UN SMP / MTs 2013 BAHASA INDONESIA Versi 01
UN SMP / MTs 2013 BAHASA INGGIS Versi 01
UN SMP / MTs 2013 MATEMATIKA Versi 01
UN SMP / MTs 2013 IPA Versi 01
Read More..

Kamis, 21 Maret 2013

9 JURUS AMPUH HADAPI UN 2013

9 JURUS AMPUH HADAPI UN 2013

 Sebentar lagi siswa SMA, SMP, SD akan menghadapi UN. Jadwal UN pun sudah dikeluarkan oleh diknas.Banyak diantara siswa yang ragu dan gamang , ada yang memantapkan diri mengikuti bimbingan belajar,ada juga yang saking bingungnya malah menyusun strategi strategi yang kurang nalar: Ada yang minta bantuan para normal agar pensilnya nanti bertuah sehingga nantinya bisa menunjukkan jawaban yang benar. Walaupun pada akhirnya gagal,tapi banyak juga yang melakukan ritual itu.
Selain itu ada juga yang mati-matian mencari bocoran.
Dibawah ini Saya tuliskan Jurus-Jurus ampuh yang memakai akal sehat ,yang bergantung pada pemahaman dan berserah diri pada Tuhan YME

1. Memperbanyak membaca dan memahami
Membaca memanglah penting dalam belajar, tapi lebih penting lagi memahami. Perbanyak pemahaman terhadap kisi-kisi UN. Bukan berarti cuma belajar yang ada di kisi-kisi saja dan yang lain tidak usah dipelajari, Bukan begiu, tidak ada salahnya dipelajari untuk memperkuat pemahaman.

2. Memperbanyak berlatih soal
Siswa harus memperbanyak berlatih soal. Apalagi soal-soal UN, baik soal-soal UN tahun lalu, try out, maupun prediksi soal-soal UN mendatang dapat berguna untuk membiasakan diri dalam menghadapi soal-soal UN. Oleh karena itu, memperbanyak berlatih soal merupakan hal yang penting dalam kegiatan belajar untuk menghadapi UN agar lebih terbiasa mengerjakan soal-soal UN.

3. Membuat rangkuman
Karena materi soal-soal UN bukan cuma materi satu semester saja, belajar dengan banyak buku tentu sangat repot. Solusinya adalah dengan membuat rangkuman dari materi-materi tersebut. Dengan rangkuman yang dibuat sendiri tapi langsung pada intinya.

4. Berdiskusi pada teman
Saling tukar pikiran sesama siswa bisa berguna dalam menghadapi UN, bertanya kalau ada yang susah atau sebaliknya, menjawab pertanyaan dari teman yang kesusahan. Jika dalam diskusi, kalau belum paham, katakan saja belum paham, jangan pura-pura bilang paham, nanti rugi sendiri. Ini diskusi tentang materi UN.

5. Tanya kepada guru
Kalau ada kesusahan atau pemahaman yang kurang yakin bisa ditanyakan kepada Bapak/Ibu guru yang bersangkutan. Kalau ada yang belum paham tapi hanya bisa diam, nanti rugi sendiri.

6. Gunakan try out sebaik-baiknya
Jika sekolah mengadakan try out, jangan gunakan sebagai ajang untuk berlatih menyontek agar tidak ketahuan. Gunakanlah sebagai simulasi UN. Lakukan seolah-olah sedang menghadapi UN dan hindari menyontek ke teman. Kalau hasilnya kurang memuaskan, berarti kegiatan belajar harus ditingkatkan, kalau hasilnya bagus perlu dipertahankan atau kalau bisa ditingkatkan kegiatan belajarnya untuk hasil yang lebih baik dari sebelumnya.

7. Jangan mengandalkan bocoran
Jangan tergoyah dengan bocoran UN dan menganggap “buat apa belajar, kalo nanti dapet bocoran”, itu bisa mengurangi semangat belajar. Biar pun banyak teman siswa yang mau mengandalkan bocoran, jangan hiraukan. Kita masih punya Tuhan, andalkan Tuhan, karena Tuhan sebaik-baik penolong.

8. Berdo’a
Sia-sia bila usaha tidak diiringi do’a. Ada fenomena menarik di kalangan siswa jelang UN, banyak siswa yang mendadak dari siswa yang baik, yang sebelumnya nakal, berubah menjadi pendiam. Ada yang rajin beribadah, seperti solat Dhuha dan sebagainya. Ada hajat yang ingin diraih oleh siswa, yaitu kelulusan. Hal yang dilakukan tersebut membuktikan bahwa manusia masih butuh Tuhan.

9.  Percaya diri
Tahapan akhir persiapan menghadapi UN adalah Percaya Diri. Hal ini penting bahwa siswa sudah benar benar siap menghadapi UN.Setelah semua tahapan diatas dilalui siswa akan mempunyai bekal lebih untuk bertarung menghadapi UN, dengan bimbingan Tuhan YME Siswa harus yakin pasti bisa menang dalam menaklukkan soal soal UN nantinya.


Read More..

Jumat, 15 Maret 2013

Kamis, 07 Maret 2013

KUNCI JAWABAN TRY OUT SMP 2013

 KUNCI JAWABAN SOAL TRY OUT SMP 2013
Setelah beberapa hari berlatih dengan soal soal try out , serta  banyaknya permintaan kunci jawaban , maka saat ini saya posting kunci jawaban nya , agar lebih mudah di akses. Salamat berlatih , Semoga sukses.

Kunci Jawaban 

Bahasa Indonesia 1 dan 2
Bahasa Inggris 1 dan 2
IPA 1 dan 2
Matematika 1 dan 2

Semoga bermanfaat !!!

Read More..

Rabu, 06 Maret 2013

SOAL TRY OUT SMP 2013

Berikut ini adalah soal Try Out Ujian Nasional SMP 2013. Ada 4 Mata Pelajaran yang diujicobakan meliputi Bahasa Indonesia , Bahasa Inggris , IPA dan Matematika. Soal yang diujicobakan tentunya akan menyesuaikan dan diprediksikan kisi-kisinya tidak jauh dengan soal Ujian Nasional SMP 2013 nanti. Silakan gunakan soal ini sebagai bahan latihan belajar anda.


Bahasa Indonesia 1
Bahasa Indonesia 2
Bahasa Inggris  1
Bahasa Inggris  2
IPA   1
IPA   2
Matematika  1
Matematika  2

Untuk  TRY OUT  SMP  2012   Download nya   Di  SiNi

Seperti biasa   KUNCI JAWABAN  bisa anda dapatkan   Gratis   dengan menulis Coment di bawah atau bisa juga dengan mengirim Email
ke susindarins@ymail.com
Read More..

Selasa, 05 Maret 2013

SADEWA


http://3.bp.blogspot.com/-4LBl7htAOCE/UH2cO0-pEyI/AAAAAAAAH4w/YkjknXKpfoc/s1600/Nakula-Sadewa.jpg
Add caption
 SADEWA
Sahadewa (ejaan Sanskerta: सहदेव, Sahadéva), atau yang biasa disingkat Sadewa, adalah salah satu tokoh utama dalam wiracarita Mahabharata. Ia merupakan anggota Pandawa yang paling muda, yang memiliki saudara kembar bernama Nakula.

Meskipun kembar, Nakula dikisahkan memiliki wajah yang lebih tampan daripada Sadewa, sedangkan Sadewa lebih pandai daripada kakaknya itu. Terutama dalam hal perbintangan atau astronomi, kepandaian Sadewa jauh di atas murid-murid Resi Drona lainnya. Selain itu ia juga pandai dalam hal ilmu peternakan sapi. Maka ketika para Pandawa menjalani hukuman menyamar selama setahun di Kerajaan Matsya akibat kalah bermain dadu melawan Korawa, Sadewa pun memilih peran sebagai seorang gembala sapi bernama Tantripala.

Asal-Usul
Sadewa merupakan yang termuda di antara para Pandawa, yaitu sebutan untuk kelima putra Pandu, raja Kerajaan Hastinapura. Sadewa dan saudara kembarnya, Nakula, lahir dari rahim putri Kerajaan Madra yang bernama Madri (dalam pewayangan disebut Madrim). Sementara itu ketiga kakak mereka, yaitu Yudistira, Bimasena, dan Arjuna lahir dari rahim Kunti. Meskipun demikian, Sadewa dikisahkan sebagai putra yang paling disayangi Kunti.
Nakula dan Sadewa lahir sebagai anugerah dewa kembar bernama Aswino untuk Madri, karena Pandu saat itu sedang menjalani kutukan tidak bisa bersetubuh dengan istrinya. Keduanya lahir di tengah hutan ketika Pandu sedang menjalani kehidupan sebagai pertapa.

Kepribadian
Meskipun Sadewa merupakan Pandawa yang paling muda, namun ia dianggap sebagai yang terbijak di antara mereka. Yudistira bahkan pernah berkata bahwa Sadewa lebih bijak daripada Wrehaspati, guru para dewa.
Sadewa merupakan ahli perbintangan yang ulung dan mampu mengetahui kejadian yang akan datang. Namun ia pernah dikutuk apabila sampai membeberkan rahasia takdir, maka kepalanya akan terbelah menjadi dua.
Keluarga
Setelah kemenangan Arjuna atas sayembara memanah di Kerajaan Pancala, maka semua Pandawa bersama-sama menikah dengan Dropadi, putri negeri tersebut. Dari perkawinan tersebut Sadewa memiliki putra bernama Srutakirti.
selain itu, Sadewa juga menikahi puteri Jarasanda, raja Kerajaan Magadha. Kemudian dari istrinya yang bernama Wijaya, lahir seorang putra bernama Suhotra.

Membunuh Sangkuni
Sangkuni adalah paman para Korawa dari pihak ibu. Ia merupakan tokoh licik yang menciptakan permusuhan antara Pandawa dan Korawa, sehingga meletus perang saudara besar-besaran yang terkenal dengan sebutan Baratayuda.
Melalui permainan dadu, Sangkuni secara licik berhasil merebut Kerajaan Indraprastha dari tangan para Pandawa. Setelah itu Pandawa dan Dropadi dihukum menjalani pembuangan selama 12 tahun di hutan, serta setahun menyamar.
Dalam penyamaran di Kerajaan Matsya, Sadewa berperan sebagai seorang gembala sapi bernama Tantripala. Ia menyadari bahwa penderitaan para Pandawa adalah akibat ulah licik Sangkuni. Maka ia pun bersumpah akan membunuh orang itu apabila meletus perang saudara melawan Korawa.
Setelah masa hukuman berakhir, pihak Korawa menolak mengembalikan hak-hak Pandawa. Upaya perundingan pun mengalami kegagalan. Perang di Kurukshetra pun meletus. Meskipun jumlah kekuatan pihak Pandawa lebih sedikit, namun mereka memperoleh kemenangan.
Pada hari ke-18 Sangkuni bertempur melawan Sahadewa. Dengan mengandalkan ilmu sihirnya, Sangkuni menciptakan banjir besar melanda dataran Kurukshetra. Sadewa dengan susah payah akhirnya berhasil mangalahkan Sangkuni. Tokoh licik itu tewas terkena pedang Sadewa.
Sementara itu dalam pewayangan Jawa, Sangkuni bukan mati di tangan Sadewa, melainkan di tangan Bimasena.

Tokoh Utama Sudamala
Sadewa merupakan tokoh utama dalam Kakawin Sudamala, yaitu karya sastra berbahasa Jawa Kuna peninggalan Kerajaan Majapahit. Naskah ini bercerita tentang kutukan yang menimpa istri Batara Guru bernama Umayi, akibat perbuatannya berselingkuh dengan Batara Brahma.
Umayi dikisahkan berubah menjadi Rakshasi bernama Ra Nini, dan hanya bisa kembali ke wujud asal apabila diruwat oleh bungsu Pandawa. Maka, Sadewa pun diculik dan dipaksa memimpin prosesi ruwatan. Setelah dirasuki Batara Guru, barulah Sadewa mampu menjalankan permintaan Ra Nini.
Sadewa pun mendapat julukan baru, yaitu Sudamala yang bermakna "menghilangkan penyakit". Atas petunjuk Ra Nini yang telah kembali menjadi Umayi, Sadewa pun pergi ke desa Prangalas menikahi putri seorang pertapa bernama Tambrapetra. Gadis itu bernama Predapa.

Versi Pewayangan Jawa

Dalam pewayangan Jawa, Sadewa dikisahkan lahir di dalam istana Kerajaan Hastina, bukan di dalam hutan. Kelahirannya bersamaan dengan peristiwa perang antara Pandu melawan Tremboko, raja raksasa dari Kerajaan Pringgadani. Dalam perang tersebut keduanya tewas. Madrim ibu Sadewa melakukan bela pati dengan cara terjun ke dalam api pancaka.
Versi lain menyebutkan, Sadewa sejak lahir sudah kehilangan ibunya, karena Madrim meninggal dunia setelah melahirkan dirinya dan Nakula.
Sewaktu kecil, Sadewa memiliki nama panggilan Tangsen. Setelah para Pandawa membangun Kerajaan Amarta, Sadewa mendapatkan Kasatrian Baweratalun sebagai tempat tinggalnya.
Istri Sadewa versi pewayangan hanya seorang, yaitu Perdapa putri Resi Tambrapetra. Dari perkawinan itu lahir dua orang anak bernama Niken Sayekti dan Bambang Sabekti. Masing-masing menikah dengan anak-anak Nakula yang bernama Pramusinta dan Pramuwati.
Versi lain menyebutkan Sadewa memiliki anak perempuan bernama Rayungwulan, yang baru muncul jauh setelah perang Baratayuda berakhir, atau tepatnya pada saat Parikesit cucu Arjuna dilantik menjadi raja Kerajaan Hastina. Rayungwulan ini menikah dengan putra Nakula yang bernama Widapaksa.
Read More..

NAKULA SADEWA

Nakula  Sadewa
                      NAKULA

Nakula (Sanskerta: नकुल, Nakula), adalah seorang tokoh protagonis dari wiracarita Mahabharata. Ia merupakan putera Dewi Madri, kakak ipar Dewi Kunti. Ia adalah saudara kembar Sadewa dan dianggap putera Dewa Aswin, Dewa tabib kembar.

Menurut kitab Mahabharata, Nakula sangat tampan dan sangat elok parasnya. Menurut Dropadi, Nakula merupakan suami yang paling tampan di dunia. Namun, sifat buruk Nakula adalah membanggakan ketampanan yang dimilikinya. Hal itu diungkapkan oleh Yudistira dalam kitab Prasthanikaparwa

Arti nama

Secara harfiah, kata nakula dalam bahasa Sanskerta merujuk kepada warna Ichneumon, sejenis tikus atau binatang pengerat dari Mesir. Nakula juga dapat berarti "cerpelai", atau dapat juga berarti "tikus benggala". Nakula juga merupakan nama lain dari Dewa Siwa.

Nakula dalam Mahabharata

Menurut Mahabharata, si kembar Nakula dan Sadewa memiliki kemampuan istimewa dalam merawat kuda dan sapi. Nakula digambarkan sebagai orang yang sangat menghibur hati. Ia juga teliti dalam menjalankan tugasnya dan selalu mengawasi sifat jahil kakaknya, Bima, dan bahkan terhadap senda gurau yang terasa serius. Nakula juga memiliki kemahiran dalam memainkan senjata pedang.

Saat para Pandawa mengalami pengasingan di dalam hutan, keempat Pandawa (Bima, Arjuna, Nakula, Sadewa) meninggal karena meminum air beracun dari sebuah danau. Ketika sesosok roh gaib memberi kesempatan kepada Yudistira untuk memilih salah satu dari keempat saudaranya untuk dihidupkan kembali, Nakula-lah dipilih oleh Yudistira untuk hidup kembali. Ini karena Nakula merupakan putera Madri, dan Yudistira, yang merupakan putera Kunti, ingin bersikap adil terhadap kedua ibu tersebut. Apabila ia memilih Bima atau Arjuna, maka tidak ada lagi putera Madri yang akan melanjutkan keturunan.

Ketika para Pandawa harus menjalani masa penyamaran di Kerajaan Wirata, Nakula menyamar sebagai perawat kuda dengan nama samaran "Grantika". Nakula turut serta dalam pertempuran akbar di Kurukshetra, dan memenangkan perang besar tersebut.

Dalam kitab Prasthanikaparwa, yaitu kitab ketujuh belas dari seri Astadasaparwa Mahabharata, diceritakan bahwa Nakula tewas dalam perjalanan ketika para Pandawa hendak mencapai puncak gunung Himalaya. Sebelumnya, Dropadi tewas dan disusul oleh saudara kembar Nakula yang bernama Sadewa. Ketika Nakula terjerembab ke tanah, Bima bertanya kepada Yudistira, "Kakakku, adik kita ini sangat rajin dan penurut. Ia juga sangat tampan dan tidak ada yang menandinginya. Mengapa ia meninggal sampai di sini?". Yudistira yang bijaksana menjawab, "Memang benar bahwa ia sangat rajin dan senang menjalankan perintah kita. Namun ketahuilah, bahwa Nakula sangat membanggakan ketampanan yang dimilikinya, dan tidak mau mengalah. Karena sikapnya tersebut, ia hanya hidup sampai di sini". Setelah mendengar penjelasan Yudistira, maka Bima dan Arjuna melanjutkan perjalanan mereka. Mereka meninggalkan jenazah Nakula di sana, tanpa upacara pembakaran yang layak, namun arwah Nakula mencapai kedamaian.

Nakula dalam pewayangan Jawa
Nakula dalam pedalangan Jawa disebut pula dengan nama Pinten (nama tumbuh-tumbuhan yang daunnya dapat dipergunakan sebagai obat). Ia merupakan putera keempat Prabu Pandudewanata, raja negara Hastinapura dengan permaisuri Dewi Madri, puteri Prabu Mandrapati dengan Dewi Tejawati, dari negara Mandaraka. Ia lahir kembar bersama adiknya, Sahadewa atau Sadewa. Nakula juga menpunyai tiga saudara satu ayah, putra Prabu Pandu dengan Dewi Kunti, dari negara Mandura bernama Puntadewa (Yudistira), Bima alias Werkudara dan Arjuna

Nakula adalah titisan Batara Aswin, Dewa tabib. Ia mahir menunggang kuda dan pandai mempergunakan senjata panah dan lembing. Nakula tidak akan dapat lupa tentang segala hal yang diketahui karena ia mepunyai Aji Pranawajati pemberian Ditya Sapujagad, Senapati negara Mretani. Ia juga mempunyai cupu berisi "Banyu Panguripan" atau "Air kehidupan" pemberian Bhatara Indra.

Nakula mempunyai watak jujur, setia, taat, belas kasih, tahu membalas guna dan dapat menyimpan rahasia. Ia tinggal di kesatrian Sawojajar, wilayah negara Amarta. Nakula mempunyai dua orang isteri yaitu:

    Dewi Sayati puteri Prabu Kridakirata, raja negara Awuawulangit, dan memperoleh dua orang putera masing-masing bernama Bambang Pramusinta dan Dewi Pramuwati.
    Dewi Srengganawati, puteri Resi Badawanganala, kura-kura raksasa yang tinggal di sungai Wailu (menurut Purwacarita, Badawanangala dikenal sebagai raja negara Gisiksamodra alias Ekapratala) dan memperoleh seorang putri bernama Dewi Sritanjung. Dari perkawinan itu Nakula mendapat anugrah cupu pusaka berisi air kehidupan bernama Tirtamanik.

Setelah selesai perang Bharatayuddha, Nakula diangkat menjadi raja negara Mandaraka sesuai amanat Prabu Salya kakak ibunya, Dewi Madrim. Akhir riwayatnya diceritakan, Nakula mati moksa di gunung Himalaya bersama keempat saudaranya.

Read More..

BIMA atau BIMASENA

                                    BIMA , BIMASENA atau WERKUDARA


BIMA
Bima (Sanskerta: भीम, bhīma) atau Bimasena (Sanskerta: भीमसेन, bhīmaséna) adalah seorang tokoh protagonis dalam wiracarita Mahabharata. Ia dianggap sebagai seorang tokoh heroik. Ia adalah putra Dewi Kunti dan dikenal sebagai tokoh Pandawa yang kuat, bersifat selalu kasar dan menakutkan bagi musuh, walaupun sebenarnya hatinya lembut. Ia merupakan keluarga Pandawa di urutan yang kedua, dari lima bersaudara. Saudara se'ayah'-nya ialah wanara yang terkenal dalam epos Ramayana dan sering dipanggil dengan nama Hanoman. Akhir dari riwayat Bima diceritakan bahwa dia mati sempurna (moksa) bersama ke empat saudaranya setelah akhir perang Bharatayuddha. Cerita ini dikisahkan dalam episode atau lakon Prasthanikaparwa. Bima setia pada satu sikap, yaitu tidak suka berbasa basi dan tak pernah bersikap mendua serta tidak pernah menjilat ludahnya sendiri.


Arti nama

Kata ''bhīma'' dalam bahasa Sanskerta artinya kurang lebih adalah "mengerikan". Sedangkan nama lain Bima yaitu Wrekodara, dalam bahasa Sanskerta dieja Vrikodara, artinya ialah "perut serigala", dan merujuk ke kegemarannya makan. Nama julukan yang lain adalah Bhimasena yang berarti panglima perang.

Kelahiran
Dalam wiracarita Mahabharata diceritakan bahwa karena Pandu tidak dapat membuat keturunan (akibat kutukan dari seorang resi di hutan), maka Kunti (istri Pandu) berseru kepada Bayu, dewa angin. Dari hubungan Kunti dengan Bayu, lahirlah Bima. Atas anugerah dari Bayu, Bima akan menjadi orang yang paling kuat dan penuh dengan kasih sayang.

Masa muda

Pada masa kanak-kanak Pandawa dan Kurawa, kekuatan Bima tidak ada tandingannya di antara anak-anak sebayanya. Kekuatan tersebut sering dipakai untuk menjahili para sepupunya, yaitu Korawa. Salah satu Korawa yaitu Duryodana, menjadi sangat benci dengan sikap Bima yang selalu jahil. Kebencian tersebut tumbuh subur sehingga Duryodana berniat untuk membunuh Bima.

Pada suatu hari ketika para Kurawa serta Pandawa pergi bertamasya di daerah sungai Gangga, Suyudana menyuguhkan makanan dan minuman kepada Bima, yang sebelumnya telah dicampur dengan racun. Karena Bima tidak senang mencurigai seseorang, ia memakan makanan yang diberikan oleh Duryodana. Tak lama kemudian, Bima pingsan. Lalu tubuhnya diikat kuat-kuat oleh Duryodana dengan menggunakan tanaman menjalar, setelah itu dihanyutkan ke sungai Gangga dengan rakit. Saat rakit yang membawa Bima sampai di tengah sungai, ular-ular yang hidup di sekitar sungai tersebut mematuk badan Bima. Ajaibnya, bisa ular tersebut berubah menjadi penangkal bagi racun yang dimakan Bima. Ketika sadar, Bima langsung melepaskan ikatan tanaman menjalar yang melilit tubuhnya, lalu ia membunuh ular-ular yang menggigit badannya. Beberapa ular menyelamatkan diri untuk menemui rajanya, yaitu Antaboga.

Saat Antaboga mendengar kabar bahwa putera Pandu yang bernama Bima telah membunuh anak buahnya, ia segera menyambut Bima dan memberinya minuman, yang semangkuknya memiliki kekuatan setara dengan sepuluh gajah.[2] Lalu Bima meminumnya tujuh mangkuk, sehingga tubuhnya menjadi sangat kuat, setara dengan tujuh puluh gajah. Bima tinggal di istana Naga Basuki selama delapan hari, dan setelah itu ia pulang. Saat Bima pulang, Duryodana kesal karena orang yang dibencinya masih hidup. Ketika para Pandawa menyadari bahwa kebencian dalam hati Duryodana mulai bertunas, mereka mulai berhati-hati.

Pendidikan

Pada usia remaja, Bima dan saudara-saudaranya dididik dan dilatih dalam bidang militer oleh Drona. Dalam mempelajari senjata, Bima lebih memusatkan perhatiannya untuk menguasai ilmu menggunakan gada, seperti Duryodana. Mereka berdua menjadi murid Baladewa, yaitu saudara Kresna yang sangat mahir dalam menggunakan senjata gada. Dibandingkan dengan Bima, Baladewa lebih menyayangi Duryodana, dan Duryodana juga setia kepada Baladewa. Kedua bersaudara sepupu ini bersekolah di Universitas yang sama yaitu Universitas 'Dhurna'. Namun Bima memiliki kecerdasan yang lebih dibandingkan Duryodana dalam menimba ilmu Gadha dari Rhsi Dhurna. Kelak kedua sepupu ini akan bertempur habis-habisan di hari terakhir perang bharatayudha.

Peristiwa di Waranawata

Ketika Bima beserta ibu dan saudara-saudaranya berlibur di Waranawata, ia dan Yudistira sadar bahwa rumah penginapan yang disediakan untuk mereka, telah dirancang untuk membunuh mereka serta ibu mereka. Pesuruh Duryodana, yaitu Purocana, telah membangun rumah tersebut sedemikian rupa dengan bahan seperti lilin sehingga cepat terbakar. Bima hendak segera pergi, namun atas saran Yudistira mereka tinggal di sana selama beberapa bulan.

Pada suatu malam, Dewi Kunti mengadakan pesta dan seorang wanita yang dekat dengan Purocana turut hadir di pesta itu bersama dengan kelima orang puteranya. Ketika Purocana beserta wanita dan kelima anaknya tersebut tertidur lelap karena makanan yang disuguhkan oleh Kunti, Bima segera menyuruh agar ibu dan saudara-saudaranya melarikan diri dengan melewati terowongan yang telah dibuat sebelumnya. Kemudian, Bima mulai membakar rumah lilin yang ditinggalkan mereka. Oleh karena ibu dan saudara-saudaranya merasa mengantuk dan lelah, Bima membawa mereka sekaligus dengan kekuatannya yang dahsyat. Kunti digendong di punggungnya, Nakula dan Sadewa berada di pahanya, sedangkan Yudistira dan Arjuna berada di lengannya.

Ketika keluar dari ujung terowongan, Bima dan saudaranya tiba di sungai Gangga. Di sana mereka diantar menyeberangi sungai oleh pesuruh Widura, yaitu menteri Hastinapura yang mengkhwatirkan keadaan mereka. Setelah menyeberangi sungai Gangga, mereka melewati Sidawata sampai Hidimbawana. Dalam perjalanan tersebut, Bima memikul semua saudaranya dan ibunya melewati jarak kurang lebih tujuh puluh dua mil. peristiwa ini dalam cerita pewayangan di indonesia sering dikenal dengan lakon "bale sigolo-golo", yang selanjutnya membuat para pandawa harus "ngenger" (dalam lakon pandawa ngenger) dan bima berganti nama menjadi "jagal abilawa" dan beralih profesi menjadi jagal.

Peristiwa di Hidimbawana

Di Hidimbawana, Bima bertemu dengan Hidimbi/Arimbi yang jatuh cinta dengannya. Kakak Hidimbi yang bernama Hidimba, menjadi marah karena Hidimbi telah jatuh cinta dengan seseorang yang seharusnya menjadi santapan mereka. Kemudian Bima dan Hidimba berkelahi. Dalam perkelahian tersebut, Bima memenangkan pertarungan dan berhasil membunuh Hidimba dengan tangannya sendiri. Lalu, Bima menikah dengan Hidimbi. Dari perkawinan mereka, lahirlah seorang putera yang diberi nama Gatotkaca. Bima dan keluarganya tinggal selama beberapa bulan bersama dengan Hidimbi dan Gatotkaca, setelah itu mereka melanjutkan perjalanan. Bima juga mempunyai anak dari Dropadi bernama Sutasoma, sedangkan anak dari pernikahannya dengan Putri Balandhara dari Kerajaan Kashi adalah Sarwaga. Semua anak Bima gugur dalam Perang di Kurukshetra.

Pembunuh Raksasa Baka

Setelah melewati Hidimbawana, Bima dan saudara-saudaranya beserta ibunya tiba disebuah kota yang bernama Ekacakra. Di sana mereka menumpang di rumah keluarga brahmana. Pada suatu hari ketika Bima dan ibunya sedang sendiri, sementara keempat Pandawa lainnya pergi mengemis, brahmana pemilik rumah memberitahu mereka bahwa seorang raksasa yang bernama Bakasura meneror kota Ekacakra. Atas permohonan penduduk desa, raksasa tersebut berhenti mengganggu kota, namun sebaliknya seluruh penduduk kota diharuskan untuk mempersembahkan makanan yang enak serta seorang manusia setiap minggunya. Kini, keluarga brahmana yang menyediakan tempat tinggal bagi mereka yang mendapat giliran untuk mempersembahkan salah seorang keluarganya. Merasa berhutang budi dengan kebaikan hati keluarga brahmana tersebut, Kunti berkata bahwa ia akan menyerahkan Bima yang nantinya akan membunuh raksasa Baka. Mulanya Yudistira sangsi, namun akhirnya ia setuju.

Pada hari yang telah ditentukan, Bima membawa segerobak makanan ke gua Bakasura. Di sana ia menghabiskan makanan yang seharusnya dipersembahkan kepada sang raksasa. Setelah itu, Bima memanggil-manggil raksasa tersebut untuk berduel dengannya. Bakasura yang merasa dihina, marah lalu menerjang Bima. Seketika terjadilah pertarungan sengit. Setelah pertempuran berlangsung lama, Bima meremukkan tubuh Bakasura seperti memotong sebatang tebu. Lalu ia menyeret tubuh Bakasura sampai di pintu gerbang Ekacakra. Atas pertolongan dari Bima, kota Ekacakra tenang kembali. Ia tinggal di sana selama beberapa lama, sampai akhirnya Pandawa memutuskan untuk pergi ke Kampilya, ibukota Kerajaan Panchala, karena mendengar cerita mengenai Dropadi dari seorang brahmana.

Bima dalam Bharatayuddha

Dalam perang di Kurukshetra, Bima berperan sebagai komandan tentara Pandawa. Ia berperang dengan menggunakan senjata gadanya yang sangat mengerikan.

Pada hari terakhir Bharatayuddha, Bima berkelahi melawan Duryodana dengan menggunakan senjata gada. Pertarungan berlangsung dengan sengit dan lama, sampai akhirnya Kresna mengingatkan Bima bahwa ia telah bersumpah akan mematahkan paha Duryodana. Seketika Bima mengayunkan gadanya ke arah paha Duryodana. Setelah pahanya diremukkan, Duryodana jatuh ke tanah, dan beberapa lama kemudian ia mati. Baladewa marah hingga ingin membunuh Bima, namun ditenangkan Kresna karena Bima hanya ingin menjalankan sumpahnya.
Bima dalam pewayangan Jawa
Bima sebagai tokoh wayang Jawa.

Bima adalah seorang tokoh yang populer dalam khazanah pewayangan Jawa. Suatu saat mantan presiden Indonesia, Ir. Soekarno, pernah menyatakan bahwa ia sangat senang dan mengidentifikasikan dirinya mirip dengan karakter Bima. Nama Sukarno sendiri berasal dari nama Karna, panglima yang memihak Kaurawa.
Sifat

Bima memiliki sifat gagah berani, teguh, kuat, tabah, patuh dan jujur, serta menganggap semua orang sama derajatnya, sehingga dia digambarkan tidak pernah menggunakan bahasa halus (krama inggil) atau pun duduk di depan lawan bicaranya. Bima melakukan kedua hal ini (bicara dengan bahasa krama inggil dan duduk) hanya ketika menjadi seorang resi dalam lakon Bima Suci, dan ketika dia bertemu dengan Dewa Ruci. Ia memiliki keistimewaan dan ahli bermain gada, serta memiliki berbagai macam senjata, antara lain: Kuku Pancakenaka, Gada Rujakpala, Alugara, Bargawa (kapak besar) dan Bargawasta. Sedangkan jenis ajian yang dimilikinya antara lain: Aji Bandungbandawasa, Aji Ketuglindhu, Aji Bayubraja dan Aji Blabak Pangantol-antol.

Bima juga memiliki pakaian yang melambangkan kebesaran, yaitu: Gelung Pudaksategal, Pupuk Jarot Asem, Sumping Surengpati, Kelatbahu Candrakirana, ikat pinggang Nagabanda dan Celana Cinde Udaraga. Sedangkan beberapa anugerah Dewata yang diterimanya antara lain: Kampuh atau Kain Poleng Bintuluaji, Gelang Candrakirana, Kalung Nagasasra, Sumping Surengpati dan Pupuk Pudak Jarot Asem.

Dalam pencarian jatidirinya, bima sering diberi tugas oleh gurunya (yang diminta oleh para kurawa untuk membunuh bima) yang hampir tidak mungkin dikerjakan, tugas itu antara lain adalah mencari kayu gung susuhing angin dan air banyu perwitasari, yang akhirnya membawa bima bertemu dengan dewaruci
Istri dan keturunan

Bima tinggal di kadipaten Jodipati, wilayah Indraprastha. Ia mempunyai tiga orang isteri dan 3 orang anak,[4] yaitu:

    Dewi Nagagini, berputera (mempunyai putera bernama) Arya Anantareja,
    Dewi Arimbi, berputera Raden Gatotkaca dan
    Dewi Urangayu, berputera Arya Anantasena.

Menurut versi Banyumas, Bima mempunyai satu istri lagi, yaitu Dewi Rekatawati, berputera Srenggini.

Read More..

ARJUNA

Patung Arjuna di Bali



                        ARJUNA  atau JANAKA

Dalam bahasa Sanskerta, secara harfiah kata Arjuna berarti "bersinar terang", "putih" , "bersih". Dilihat dari maknanya, kata Arjuna bisa berarti "jujur di dalam wajah dan pikiran".
Arjuna memiliki karakter yang mulia, berjiwa kesatria, imannya kuat, tahan terhadap godaan duniawi, gagah berani, dan selalu berhasil merebut kejayaan sehingga diberi julukan "Dananjaya". Musuh seperti apapun pasti akan ditaklukkannya, sehingga ia juga diberi julukan "Parantapa", yang berarti penakluk musuh. Di antara semua keturunan Kuru di dalam silsilah Dinasti Kuru, ia dijuluki "Kurunandana", yang artinya putra kesayangan Kuru. Ia juga memiliki nama lain "Kuruprāwira", yang berarti "kesatria Dinasti Kuru yang terbaik", sedangkan arti harfiahnya adalah "Perwira Kuru".
Di antara para Pandawa, Arjuna merupakan kesatria pertapa yang paling teguh. Pertapaannya sangat khusyuk. Ketika ia mengheningkan cipta, menyatukan dan memusatkan pikirannya kepada Tuhan, segala gangguan dan godaan duniawi tak akan bisa menggoyahkan hati dan pikirannya. Maka dari itu, Sri Kresna sangat kagum padanya, karena ia merupakan kawan yang sangat dicintai Kresna sekaligus pemuja Tuhan yang sangat tulus. Sri Kresna pernah berkata padanya, "Pusatkan pikiranmu pada-Ku, berbaktilah kepada-Ku, dan serahkanlah dirimu pada-Ku, maka kau akan datang kepada-Ku. Aku berkata demikian, karena kaulah kawan-Ku yang sangat Kucintai".

Masa muda dan pendidikan
Arjuna dididik bersama dengan saudara-saudaranya yang lain (para Pandawa dan Korawa) oleh Bagawan Drona. Kemahirannya dalam ilmu memanah sudah tampak semenjak kecil. Pada usia muda ia sudah mendapat gelar "Maharathi" atau "kesatria terkemuka". Ketika Guru Drona meletakkan burung kayu pada pohon, ia menyuruh muridnya satu-persatu untuk membidik burung tersebut, kemudian ia menanyakan kepada muridnya apa saja yang sudah mereka lihat. Banyak muridnya yang menjawab bahwa mereka melihat pohon, cabang, ranting, dan segala sesuatu yang dekat dengan burung tersebut, termasuk burung itu sendiri. Ketika tiba giliran Arjuna untuk membidik, Guru Drona menanyakan apa yang ia lihat. Arjuna menjawab bahwa ia hanya melihat burung saja, tidak melihat benda yang lainnya. Hal itu membuat Guru Drona kagum bahwa Arjuna sudah pintar.

Pusaka
Arjuna memiliki senjata sakti yang merupakan anugerah para dewata, hasil pertapaannya. Ia memiliki panah Pasupati pemberian Dewa Siwa yang digunakannya untuk mengalahkan Jayadrata dan Karna dalam Bharatayuddha. Busurnya bernama Gandiwa, pemberian Dewa Baruna ketika ia hendak membakar hutan Kandawa. Ia juga memiliki sebuah terompet kerang (sangkala) bernama Dewadatta, yang berarti "anugerah Dewa".

                                      VERSI INDONESIA

Arjuna dalam dunia pewayangan Jawa
Arjuna juga merupakan seorang tokoh ternama dalam dunia pewayangan dalam budaya Jawa Baru. Di bawah ini disajikan beberapa ciri khas yang mungkin berbeda dengan ciri khas Arjuna dalam kitab Mahābhārata versi India dengan bahasa Sanskerta.

Sifat dan kepribadian
Arjuna seorang kesatria yang gemar berkelana, bertapa dan berguru menuntut ilmu. Selain menjadi murid Resi Drona di Padepokan Sukalima, ia juga menjadi murid Resi Padmanaba dari Pertapaan Untarayana. Arjuna pernah menjadi brahmana di Goa Mintaraga, bergelar Bagawan Ciptaning. Ia dijadikan kesatria unggulan para dewa untuk membinasakan Prabu Niwatakawaca, raja raksasa dari negara Manimantaka. Atas jasanya itu, Arjuna dinobatkan sebagai raja di Kahyangan Dewa Indra, bergelar Prabu Karitin. dan mendapat anugrah pusaka-pusaka sakti dari para dewa, antara lain: Gendewa (dari Bhatara Indra), Panah Ardadadali (dari Bhatara Kuwera), Panah Cundamanik (dari Bhatara Narada).
Arjuna memiliki sifat cerdik dan pandai, pendiam, teliti, sopan-santun, berani dan suka melindungi yang lemah. Ia memimpin Kadipaten Madukara, dalam wilayah negara Amarta. Setelah perang Bharatayuddha, Arjuna menjadi raja di Negara Banakeling, bekas kerajaan Jayadrata. Akhir riwayat Arjuna diceritakan, ia moksa (mati sempurna) bersama keempat saudaranya yang lain di gunung Himalaya.
Ia adalah petarung tanpa tanding di medan laga, meski bertubuh ramping berparas rupawan sebagaimana seorang dara, berhati lembut meski berkemauan baja, kesatria dengan segudang istri dan kekasih meski mampu melakukan tapa yang paling berat, seorang kesatria dengan kesetiaan terhadap keluarga yang mendalam tapi kemudian mampu memaksa dirinya sendiri untuk membunuh saudara tirinya. Bagi generasi tua Jawa, dia adalah perwujudan lelaki seutuhnya. Sangat berbeda dengan Yudistira, dia sangat menikmati hidup di dunia. Petualangan cintanya senantiasa memukau orang Jawa, tetapi secara aneh dia sepenuhnya berbeda dengan Don Juan yang selalu mengejar wanita. Konon Arjuna begitu halus dan tampan sosoknya sehingga para puteri begitu, juga para dayang, akan segera menawarkan diri mereka. Merekalah yang mendapat kehormatan, bukan Arjuna. Ia sangat berbeda dengan Wrekudara. Dia menampilkan keanggunan tubuh dan kelembutan hati yang begitu dihargai oleh orang Jawa berbagai generasi.

Pusaka
                                            Arjuna versi wayang Jawa.
Arjuna versi Jawa

Arjuna juga memiliki pusaka-pusaka sakti lainnya, atara lain: Keris Kiai Kalanadah diberikan pada Gatotkaca saat mempersunting Dewi Pergiwa (putra Arjuna), Panah Sangkali (dari Resi Drona), Panah Candranila, Panah Sirsha, Panah Kiai Sarotama, Panah Pasupati (dari Batara Guru), Panah Naracabala, Panah Ardhadhedhali, Keris Kiai Baruna, Keris Pulanggeni (diberikan pada Abimanyu), Terompet Dewanata, Cupu berisi minyak Jayengkaton (pemberian Bagawan Wilawuk dari pertapaan Pringcendani) dan Kuda Ciptawilaha dengan Cambuk Kiai Pamuk. Sedangkan ajian yang dimiliki Arjuna antara lain: Panglimunan, Tunggengmaya, Sepiangin, Mayabumi, Pengasih dan Asmaragama. Arjuna juga memiliki pakaian yang melambangkan kebesaran, yaitu Kampuh atau Kain Limarsawo, Ikat Pinggang Limarkatanggi, Gelung Minangkara, Kalung Candrakanta dan Cincin Mustika Ampal (dahulunya milik Prabu Ekalaya, raja negara Paranggelung).
Istri dan keturunan 
Dalam Mahabharata versi pewayangan Jawa, Arjuna mempunyai banyak sekali istri,itu semua sebagai simbol penghargaan atas jasanya ataupun atas keuletannya yang selalu berguru kepada banyak pertapa. Berikut sebagian kecil istri dan anak-anaknya:
  1. Dewi Subadra, berputra Raden Abimanyu;
  2. Dewi Sulastri, berputra Raden Sumitra;
  3. Dewi Larasati, berputra Raden Bratalaras;
  4. Dewi Ulupi atau Palupi, berputra Bambang Irawan;
  5. Dewi Jimambang, berputra Kumaladewa dan Kumalasakti;
  6. Dewi Ratri, berputra Bambang Wijanarka;
  7. Dewi Dresanala, berputra Raden Wisanggeni;
  8. Dewi Wilutama, berputra Bambang Wilugangga;
  9. Dewi Manuhara, berputra Endang Pregiwa dan Endang Pregiwati;
  10. Dewi Supraba, berputra Raden Prabakusuma;
  11. Dewi Antakawulan, berputra Bambang Antakadewa;
  12. Dewi Juwitaningrat, berputra Bambang Sumbada;
  13. Dewi Maheswara;
  14. Dewi Retno Kasimpar;
  15. Dewi Dyah Sarimaya;
  16. Dewi Srikandi.
Julukan
Dalam wiracarita Mahabharata versi nusantara, Arjuna banyak memiliki nama dan nama julukan, antara lain: Parta (pahlawan perang), Janaka (memiliki banyak istri), Pemadi (tampan), Dananjaya, Kumbaljali, Ciptaning Mintaraga (pendeta suci), Pandusiwi, Indratanaya (putra Batara Indra), Jahnawi (gesit trengginas), Palguna, Indrasuta, Danasmara (perayu ulung) dan Margana (suka menolong) "Begawan Mintaraga" adalah nama yang digunakan oleh Arjuna saat menjalani laku tapa di puncak Indrakila dalam rangka memperoleh senjata sakti dari dewata, yang akan digunakan dalam perang yang tak terhindarkan melawan musuh-musuhnya, yaitu keluarga Korawa.
Nama lain
Arjuna dalam versi wayang golek.
Nama lain Arjuna di bawah ini merupakan nama lain Arjuna yang sering muncul dalam kitab-kitab Mahabharata atau Bhagawad Gita yang merupakan bagian daripadanya, dalam versi bahasa Sanskerta. Nama-nama lain di bawah ini memiliki makna yang sangat dalam, mengandung pujian, dan untuk menyatakan rasa kekeluargaan (nama-nama yang dicetak tebal dan miring merupakan sepuluh nama Arjuna).
  1. Anagha (Anaga, yang tak berdosa)
  2. Bhārata (Barata, keturunan Bhārata)
  3. Bhārataśreṣṭha (Barata-sresta, keturunan Bhārata yang terbaik)
  4. Bhāratasattama (Bharata-satama, keturunan Bhārata yang utama)
  5. Bhārataśabhā (Barata-saba, keturunan Bharata yang mulia)
  6. Dhanañjaya (perebut kekayaan)*
  7. Gandīvi (Gandiwi, pemilik Gandiwa, senjata panahnya)
  8. Gudakeśa (penakluk rasa kantuk, yang berambut halus)
  9. Jishnu (hebat ketika marah)*
  10. Kapidhwaja (yang memakai panji berlambang monyet)
  11. Kaunteya / Kuntīputra (putra Dewi Kunti)
  12. Kīrti (yang bermahkota indah)*
  13. Kurunandana (putra kesayangan dinasti Kuru)
  14. Kurupravīra (Kuru-prawira, perwira Kuru, ksatria dinasti Kuru yang terbaik)
  15. Kurusattama (Kuru-satama, keturunan dinasti Kuru yang utama)
  16. Kuruśṛṣṭha (Kuru-sresta, keturunan dinasti Kuru yang terbaik)
  17. Mahābāhu (Maha-bahu, yang berlengan perkasa)
  18. Pāṇḍava (Pandawa, putra Pandu)
  19. Parantapa (penakluk musuh)*
  20. Pārtha (keturunan Partha atau Dewi Kunti)*
  21. Phālguna (yang lahir saat bintang Uttara Phalguna muncul)*
  22. Puruṣaṛṣabhā (Purusa-rsaba, manusia terbaik)
  23. Sawyaśachī (Sawya-saci, yang mampu memanah dengan tangan kanan maupun kiri)*
  24. Śwetawāhana (Sweta-wahana, yang memiliki kuda berwarna putih)*
  25. Wibhatsu (yang bertarung dengan jujur)*
  26. Wijaya (yang selalu memenangkan setiap pertempuran)*
Read More..

Minggu, 03 Maret 2013

STRUKTUR KURIKULUM 2013 UNTUK SMP

iklan4-tbl2
Add caption

STRUKTUR KURIKULUM  2013 UNTUK SMP


Di jenjang SMP usulan rancangan struktur kurikulum diperlihatkan pada tabel 2. Bagaimana dengan jenjang SMA/SMK? Bisa diturunkan dari standar kompetensi lulusan (SKL) yang sudah ditentukan, dan juga perlu diberikan masukan.
Tiga Persiapan untuk Implementasi Kurikulum 2013
ADA pertanyaan yang muncul bernada khawatir, dalam uji publik kurikulum 2013? Persiapan apa yang dilakukan Kemdikbud untuk kurikulum 2013? Apakah sedemikian mendesaknya, sehingga tahun pelajaran 2013 mendatang, kurikulum itu sudah harus diterapkan. Menjawab kekhawatiran itu, sedikitnya ada tiga persiapan yang sudah masuk agenda Kementerian untuk implementasi kurikulum 2013. Pertama, berkait dengan buku pegangan dan buku murid. Ini penting, jika kurikulum mengalami perbaikan, sementara bukunya tetap, maka bisa jadi kurikulum hanya sebagai “macan kertas”.
Pemerintah bertekad untuk menyiapkan buku induk untuk pegangan guru dan murid, yang tentu saja dua buku itu berbeda konten satu dengan lainnya.
Kedua, pelatihan guru. Karena implementasi kurikulum dilakukan secara bertahap, maka pelatihan kepada guru pun dilakukan bertahap. Jika implementasi dimulai untuk kelas satu, empat di jenjang SD dan kelas tujuh, di SMP, serta kelas sepuluh di SMA/SMK, tentu guru yang diikutkan dalam pelatihan pun, berkisar antara 400 sampai 500 ribuan.
Ketiga, tata kelola. Kementerian sudah pula mnemikirkan terhadap tata kelola di tingkat satuan pendidikan. Karena tata kelola dengan kurikulum 2013 pun akan berubah. Sebagai misal, administrasi buku raport. Tentu karena empat standar dalam kurikulum 2013 mengalami perubahan, maka buku raport pun harus berubah.
Intinya jangan sekali-kali persoalan implementasi kurikulum dihadapkan pada stigma persoalan yang kemungkinan akan menjerat kita untuk tidak mau melakukan perubahan. Padahal kita sepakat, perubahan itu sesuatu yang niscaya harus dihadapi mana kala kita ingin terus maju dan berkembang. Bukankah melalui perubahan kurikulum ini sesungguhnya kita ingin membeli masa depan anak didik kita dengan harga sekarang.
Read More..

STRUKTUR KURIKULUM 2013 SD

Struktur Kurikulum 2013 Terbaru untuk Sekolah Dasar

Kurikulum KTSP yang berlaku saat ini akan segera digantikan oleh kurikulum pendidikan yang baru pada Tahun Pelajaran 2013/2014. Kurikulum pendidikan nasional yang baru ini mempunyai konsep, salah satunya, penyederhanaan dalam jumlah mata pelajaran. Jika selama ini siswa SD harus mempelajari 11 mata pelajaran, dalam kurikulum pendidikan yang baru nantinya disederhakan hanya tinggal 7 atau enam mata pelajaran saja.
Dalam teori kurikulum (Anita Lie, 2012) keberhasilan suatu kurikulum merupakan proses panjang, mulai dari kristalisasi berbagai gagasan dan konsep ideal tentang pendidikan, perumusan desain kurikulum, persiapan pendidik dan tenaga kependidikan, serta sarana dan prasarana, tata kelola pelaksanaan kurikulum termasuk pembelajaran dan penilaian pembelajaran dan kurikulum.
Struktur kurikulum dalam hal perumusan desain kurikulum, menjadi amat penting. Karena begitu struktur yang disiapkan tidak mengarah sekaligus menopang pada apa yang ingin dicapai dalam kurikulum, maka bisa dipastikan implementasinya pun akan kedodoran.    iklan4-gbr1   iklan4-tabel1iklan4-tabel2

Tabel 1 menunjukkan dasar pemikiran perancangan struktur kurikulum SD, minimal ada sebelas item. Sementara dalam rancangan struktur kurikulum SD ada tiga alternatif yang di mesti kita berikan masukan.
.
Tiga Persiapan untuk Implementasi Kurikulum 2013
ADA pertanyaan yang muncul bernada khawatir, dalam uji publik kurikulum 2013? Persiapan apa yang dilakukan Kemdikbud untuk kurikulum 2013? Apakah sedemikian mendesaknya, sehingga tahun pelajaran 2013 mendatang, kurikulum itu sudah harus diterapkan. Menjawab kekhawatiran itu, sedikitnya ada tiga persiapan yang sudah masuk agenda Kementerian untuk implementasi kurikulum 2013. Pertama, berkait dengan buku pegangan dan buku murid. Ini penting, jika kurikulum mengalami perbaikan, sementara bukunya tetap, maka bisa jadi kurikulum hanya sebagai “macan kertas”.
Pemerintah bertekad untuk menyiapkan buku induk untuk pegangan guru dan murid, yang tentu saja dua buku itu berbeda konten satu dengan lainnya.
Kedua, pelatihan guru. Karena implementasi kurikulum dilakukan secara bertahap, maka pelatihan kepada guru pun dilakukan bertahap. Jika implementasi dimulai untuk kelas satu, empat di jenjang SD dan kelas tujuh, di SMP, serta kelas sepuluh di SMA/SMK, tentu guru yang diikutkan dalam pelatihan pun, berkisar antara 400 sampai 500 ribuan.
Ketiga, tata kelola. Kementerian sudah pula mnemikirkan terhadap tata kelola di tingkat satuan pendidikan. Karena tata kelola dengan kurikulum 2013 pun akan berubah. Sebagai misal, administrasi buku raport. Tentu karena empat standar dalam kurikulum 2013 mengalami perubahan, maka buku raport pun harus berubah.
Intinya jangan sekali-kali persoalan implementasi kurikulum dihadapkan pada stigma persoalan yang kemungkinan akan menjerat kita untuk tidak mau melakukan perubahan. Padahal kita sepakat, perubahan itu sesuatu yang niscaya harus dihadapi mana kala kita ingin terus maju dan berkembang. Bukankah melalui perubahan kurikulum ini sesungguhnya kita ingin membeli masa depan anak didik kita dengan harga sekarang.
Read More..

Sabtu, 02 Maret 2013

MENYONGSONG KURIKULUM 2013

                                 PERGESERAN PARADIGMA BELAJAR ABAD 21

 Tema pengembangan kurikulum 2013 adalah dapat menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap (tahu mengapa), keterampilan (tahu bagaimana), dan pengetahuan (tahu apa) yang terintegrasi. Diakui dalam perkembangan kehidupan dan ilmu pengetahuan abad 21, kini memang telah terjadi pergeseran baik ciri maupun model pembelajaran. Inilah yang diantisipasi pada kurikulum 2013. Skema 1 menunjukkan pergeseran paradigma belajar abad 21yang berdasarkan ciri abad 21 dan model pembelajaran yang harus dilakukan.




 Sedang gambar 1 adalah posisi kurikulum 2013 yang terintegrasi sebagaimana tema pada pengembangan kurikulum 2013. Sudah barang tentu untuk mencapai tema itu, dibutuhkan proses pembelajaran yang mendukung kreativitas. Itu sebabnya perlu merumuskan kurikulum yang mengedepankan pengalaman personal melalui proses mengamati, menanya, menalar, dan mencoba (observation based learning) untuk meningkatkan kreativitas peserta didik. Di samping itu, dibiasakan bagi peserta didik untuk bekerja dalam jejaringan melalui collaborative learning. Pertanyaannya, pada pengembangan kurikulum 2013 ini, apa saja elemen kurikulum yang berubah? Empat standar dalam kurikulum meliputi standar kompetensi lulusan, proses, isi, dan standar penilaian akan berubah sebagaimana ditunjukkan dalam skema elemen perubahan.
                                            Perubahan yang Diharapkan
Pengembangan kurikulum­­ 2013, selain untuk memberi jawaban terhadap beberapa permasalahan yang melekat pa­da kurikulum 2006, bertujuan ju­ga untuk mendorong peserta didik atau siswa, mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan meng­omunikasikan (mempresentasikan), apa yang di­ per­oleh atau diketahui setelah siswa menerima materi pembelaj­aran
.Melalui pendekatan itu di­harapkan siswa kita memiliki kom­petensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang jauh lebih ba­ik. Mereka akan lebih kreatif, inovatif, dan lebih produktif. Sedikitnya ada lima entitas, masing-masing peserta didik, pendidik dan tenaga kepe­ndidikan, manajemen satuan pendidikan, Negara dan bangsa, serta masyarakat umum, yang diharapkan mengalami perubahan. Skema 2 menggam­barkan perubahan yang diharapkan pada masing-masing en­itas.
Read More..

Jumat, 01 Maret 2013

SOAL UAS Bahasa daerah SMP 2013 baru

SOAL BAHASA DAERAH SMP TERBARU
Menghadapi UAS saya berikan  referensi soal soal yang bisa digunakan untuk latihan , agar siswa paham dalam mengerjakan soal soal tersebut. Entri saat ini berisikan 50 soal terbaru 2013 . seperti biasa bila anda mendapatkan kesulitan silahkan kirim Email ke susindarins@ymail.com atau cukup dengan mengisi kotak coment di bawah ini






Soal Bahasa Daerah SMP Kelas 7 smt 2
Soal Bahasa Daerah SMP Kelas 8 smt 2
Soal Bahasa Daerah SMP Kelas 9 smt 2
Soal Tata Boga SMP Kelas 8 smt 2
Soal Tata Boga SMP Kelas 9 smt 2


                                ada dua macam format
                                File word berisi soal soal saja
                                File RAR berisi soal dan jawaban
Read More..